HATI-HATI topeng Emansipasi!
Assalamu’alaykum ukhti ^ ^
Emansipasi. Siapa yang belum pernah mendengar kata ini?
pasti sudah tidak asing dong dengan kata ini. terutama untuk para kamum muslimah. Sebenarnya Emansipasi
itu seperti apa?bagaimana emansipasi
dalam islam? Emansipasi yang benar itu bagaimana?
Sering
kita dengar pemahaman emansipasi wanita yang selalu digembar-gemborkan
orang-orang barat yang mengatasnamakan hak asasi manusia, bahwa emansipasi
wanita adalah menyamakan hak dengan kaum pria, padahal tidak semua hak wanita
harus disamakan dengan pria, karena Allah SWT telah menciptakan masing-masing
jenis kelamin dengan latar belakang biologis kodrati yang tidak sama. Persamaan
hak untuk dilindungi oleh hukum, mendapatkan gaji yang setara dengan laki laki
jika berada di kedudukan atau kemampuan yang sama, dan lain sebagainya adalah
segelintir contoh dibolehkannya persamaan hak dengan kaum pria.
Dalam islam
sendiri wanita begitu dimuliakan. Islam benar-benar memperhatikan peran wanita
muslimah, karena di balik peran mereka inilah lahir pahlawan dan pemimpin agung
yang mengisi dunia dengan hikmah dan keadilan. Hal ini
terbukti dalam berbagai keadaan.
Saat menjadi anak, kelahiran anak wanita
merupakan sebuah kenikmatan agung, Islam memerintahkan untuk mendidiknya dan
akan memberikan balasan yang besar sebagaimana dalam hadits riwayat `Uqbah bin
‘Amir bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang
artinya,
“Barangsiapa
yang mempunyai tiga orang anak wanita lalu bersabar menghadapi mereka dan
memberi mereka pakaian dari hasil usahanya maka mereka akan menjadi penolong
baginya dari neraka.”
(HR. Ibnu Majah).
Ketika menjadi seorang ibu, seorang anak
diwajibkan untuk berbakti kepadanya, berbuat baik kepadanya, dan dilarang
menyakitinya. Bahkan perintah berbuat baik kepada ibu disebutkan oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebanyak tiga kali baru
kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sebutkan perintah untuk
berbuat baik kepada ayah. Dari Abu Hurairah berkata,
“Datang
seseorang kepada Rasulullah lalu bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapa yang paling
berhak untuk menerima perbuatan baik dari saya?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu,’
dia bertanya lagi, ‘Lalu siapa?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu,’ dia bertanya
lagi, ‘Lalu siapa?’ Rasulullah kembali menjawab, ‘Ibumu,’ lalu dia bertanya
lagi, ‘Lalu siapa?’ Rasulullah menjawab, ‘Bapakmu.’” (HR. Bukhori: 5971, Muslim: 2548)
Begitu pun ketika
menjadi seorang istri, Islam begitu memperhatikan hak-hak wanita sebagaimana
disebutkan dalam surat An-Nisa’ ayat-19 yang artinya:
“…Dan
pergaulilah mereka (para istri) dengan cara yang baik…”
Musuh-musuh Islam sangat paham bahwa peran
wanita muslimah sangat penting dalam membangun masyarakat Islam. Oleh karena
itu, mereka selalu berusaha menyerang Islam melalui kaum wanitanya. Salah satu
upaya tersebut adalah dengan menghancurkan wanita muslimah melalui
“emansipasi”. Mereka menamakan emansipasi sebagai gerakan yang membebaskan
wanita dari kezhaliman dan untuk memenuhi hak-hak mereka secara adil (menurut
mereka) –dengan slogan toleransi, kebebasan wanita, persamaan gender, dan
sebagainya.
Namun ketahuilah
wahai ukhti, emansipasi tumbuh dari sistem sekuler yang memisahkan antara
kehidupan dan nilai agama. Mereka menginginkan wanita menjadi pesaing bagi laki-laki
dan memperebutkan kedudukan dengan kaum laki-laki. Wanita dalam konsep mereka
ibarat barang dagangan yang dipajang di etalase, yang siap dijadikan tontonan
bagi para hamba syahwat dan menjadi budak nafsu mereka. Na`udzubillah,
mereka juga berusaha menjauhkan wanita dari hijab dan rumah-rumah mereka,
mengabaikan pengasuhan anak dengan mengatakan bahwa mengasuh anak tidak
mendatangkan materi, membunuh kreatifitas dan menghambat potensi sumber daya
manusia kaum wanita.
See, betapa islam
memuliakan kaum muslimah tanpa harus memiliki derajat dan kedudukan sama dengan
kaum laki-laki.
Oke, cukup sekian
postingan kali ini semoga bermanfaat. Maaf atas segala kekurangan. Karena
sesungguhnya kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT ^ ^
0 comments:
Post a Comment